Minggu, 13 November 2011

Hadist Tarbawi Hilangnya ilmu dan Keutamaan Ilmu


BAB I
PENDAHULUAN

Alhamdulillahhirobbil alamin Wasalatu Wassalamuaalai’asysyrofil anbiya Wal Mursalina Sayyidina Muhammad Wa’ala Aihi Wshobihi Ajmain.
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga peresum dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa pemakalah haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Maksud dari disusunnya makalah ini adalah karena adanya tugas yang mewajibkan disusunnya makalah ini. Dalam menyusun makalah ini, kami berusaha menyajikan secara sederhana, praktis, dan sistematis agar mudah dipelajari dan dihayati bagi kami, teman-teman kami dan mereka yang memilih perhatian besar terhadap hadits.
Mata kuliah Hadits Tarbawi ini merupakan salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh semua mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Arab ( PBA ). Adapun materinya meliputi sebagaimana yang tertera dalam kontrak perkuliahan. Pada kesempatan kali ini, kami membahas haadits tentang Hilangnya ilmu dan Munculnya Kebodohan tentang Islam dan keutamaan ilmu.
Kami menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dan jauh dari kata sempurna untuk itu tanggapan, teguran, dan kritikan serta saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan dari teman-teman, wa bil khusus kepada bapak dosen pengampu  hadits tarbawi, kami juga berharap semoga tugas ini bermanfaat bagi kita semua, Amin


BAB II
PEMBAHASAN
باب رفع العلم وظهور الجهل
"Hilangnya ilmu dan Munculnya Kebodohan tentang Islam"

A.  Hadits
Hadist Pertama
عن أنس رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (ان من اشرط الساعة : (ان يرفع العلم ويثبث الجهل , ويشرب الخمر , ويظهر الزنا) رواه البخاري
Diriwayatkan dari Anas R. A. Dia berkata Rosulullah SAW, pernah bersabda , "Sebagaian tanda-tanda akan terjadinya kiamat adalah : Hilangnya Ilmu dan maraknya kebodohan tentang islam, Terbiasanya mengkomsumsi minuman yang memabukkan, Perzinaan dianggap biasa. Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhori

B.  Takrij Hadist
حَدَّثَنَا عِمْرَانُ بْنُ مَيْسَرَةَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ عَنْ أَبِي التَّيَّاحِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ( إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا)[1]
.
C.  Perowi Hadits.
1.      Anas bin Malik.[2]
Anas adalah  (Khadam) pelayan Rasulullah yang terpercaya, ketika ia berusia 10 tahun, ibunya Ummu sulaiman membawanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk berkhidmat. Ayahnya bernama Malik bin an-Nadlr. Rasulullah sering bergurau dengan Anas bin Malik, dan Rasulullah sendiri tidaklah bersikap seperti seorang majikan kepada hambanya. Anas bin Malik urutan ke tiga dari sahabat yang banyak meriwayatkan hadist, Ia meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits.
Anas bin Malik tidak berperang dalam perang Badar yang akbar, karena usianya masih sangat muda. Tetapi ia banyak mengikuti peperangan lainnya sesudah itu. Pada waktu Abu Bakar meminta pendapat Umar mengenai pengangkatan Anas bin Malik menjadi pegawai di Bahrain, Umar memujinya :” Dia adalah anak muda yang cerdas dan bisa baca tulis, dan juga lama bergaul dengan Rasulullah”.
2.      Imam Bukhari [3]
Imam Bukhari nama lengkapnya Abu ‘Abdullah Muhammad ibn Isma’il ibn Ibrahim ibn al-Mughirah ibn Bardizbah al-Ja’fi al-Bukhari. Lahir di kota Bukhari pada tanggal 13 Syawwal194 H/810 M dan wafat di Samarkand pada malam ‘Idul Fitri tahun 256 H = 31 Agustus 870 M.
Imam Bukhari belajar hadits dari ulama hadits termasyhur, di antaranya: Malik ibn Anas, Hammad ibn Zayd, Ibn Mubarak, ‘Ali ibn al-Madini, Ahmad ibn Hanbal, Yahya ibn Ma’in, Muhammad ibn Yusuf al-Fiyabi, dan Ibn Rawaih.
Sebelum mencapai usia enem belas tahun, Imam Bukhari telah berhasil menghafalkan beberapa kitab hadits, di antaranya karangan Ibnu al-Mubarak dan Waki’. Ia hapal 100.00 hadits shahih dan 200.00 hadits yang tidak shahih. Beliau tidak hanya menghapalkan matan hadits dan buku ulama terdahulu, tetapi ia juga mengenal betul biografi para periwayat yang mengambil bagian dan penukilan sejumlah hadits, data tanggal lahir, meninggal, dan tempat lahir.
Kekuatan ilmu dan hafalan Imam Bukhari, maka para guru, kawan, murid, dan generasi sesudahnya memujinya. Di antara mereka yang memuji Imam Bukhari adalah Abu Bakar Ibn Khuzaimah, al-Hakim, dan Ibnu Hajar al-Asqalani. Abu Bakar ibn Khuzaimah mengatakan: “di kolong langit ini tidak ada ahli hadits yang melebihi Imam Bukhari.” Al-Hakim menceritakan dengan sanad lengkap, bahwa Muslim yang menulis kitab shahih Muslim datang dan mencium antara kedua mata Imam Bukhari dan berkata: “Guru, biarkan aku mencium kedua kakimu. Engkaulah imam ahli hadits dan dokterpenyakit hadits.” Sementara Ibnu Hajar al-‘Asqalani mengatakan bahwa: “Seandainya pintu pujian dan sanjungan masih terbuka bagi generasi sesudahnya, niscaya kertas dan nafas akan habis, karena ia bagaikan laut yang tidak berpantai.”
Di antara guru Imam Bukhari adalah Ali ibn al-Madini, Ahmad ibn Hanbal, Yahya ibn Ma’in, dan ibn Rawaih. Adapun murid beliau di bidang hadits banyak sekali sehingga ada yang mengatakan murid Imam Bukhari sebanyak 90.000 orang. Di antara muridnya adalah Muslim al-Hajjaj, al-Turmuzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Abu Daud, dan ibn Yusuf al-Fiyabi.

D.  Sarah Hadits.
اشرط الساعة (Tanda-tanda kiamat) ataupun cirri-cirinya di jelaskan pada bab iman
ان يرفع العلم (Diangkatnya ilmu). Dalam riwayat Nasa'i dari IImron seorang Guru imam Bukhori, kata-kata أن tidak disebutkan, maksud diangkatnya ilmu adalah, meninggalnya para Ulama.
ويثبث  (Meningkatnya). Dalam riwayat muslim ويثبث  yang berarti tersiarnya,
 ويشرب الخمر (diminumnya khomer), maksudnya adalah banyaknya orang yang meminum khomer dan mempertontonkannya dengan terang-terangan.
ويظهر الزنا  (merajalelanya zina) atau tersebabar perizinanan seperti dalam riwayat muslim.
Bab ini merupakan anjuran untuk menuntut ilmu . sesunggunyailmu tidak akan punah kecuali dengan kematian ulama, dan selama masih ada orang yang mempelajari ilmu. Maka kepunahan ilmu tidak akan terjadi. Sesunggunya telah dijelaskan pada bab ini bahwasannya diangkatnya ilmu adalah diantara tanda hari kiamat.
وقال ربيعة : لا ينبغي لأحد عنده شيء من العلم ان يضيع نفسه[4]
Robi'aah berkata " Tidak sepantasnya orang yang memiliki ilmu untuk menyia-nyiakan darinya.
Maksud perkataan Robi'ah diatas adalah , bahwa orang-orang yang memiliki pemahaman dan mendapatkan ilmu tidak seharusnya mengabaikan dirinya sehingga meninggalkan kesibukanya. Supaya hal tersebut tidak membawa kepada kesirnaan ilmu. Atau maksudnya adalah anjuran untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dikalangan keluarga. Supaya seorang berpengetahuan tidak mati sebelum mengerjakan ilmu tersebut, sehingga mengakibatkan kelangkaan ilmu pengetahuan. Atau seorang berpengetahuan untuk mengenalkan diri agar ilmunya dipelajari oleh orang-orang supaya tidak sia-sia.[5]

E.  Fiqhul Hadits.
1.      Menanamkan ketaukidan pada jiwa anak didik harus diutamakan.
2.      Anjuran untuk menuntut ilmu pengetahuan
3.      Anjuran menyebarkan ilmu pengetahuan yang dimiliki
4.      Perintah untuk memuliakan Ilmu.
5.      Larangan meminum khomer(arak).
6.      Larangan seseorang berbuat zina.
7.      Agama Islam sangat memperdulikan tentang pendidikan moral
                                                            

Hadits Kedua
A.  Hadits
وعنه رضي الله عنه قال : لأحد ثنكم حديثا لا يحد ثكم أحد بعدي ,سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : (من اشرط الساعة : أن يقول العلم, ويظهر الجهل, ويظهر الزنا, وتكثرالنساء,  ويقل الرجال , حتي يكون لخمسين امرأة القيم الواحد) رواه البخاري
Diriwayatkan dari Anas R.A. : Saya akan menyampaikan kepada kalian sebuah Hadits yang tidak akan ada lagi orang lain yang menyampaikan sesudah saya. Saya pernah mendengar Rosulullah bersabda: "Sebagian tanda-tanda akan terjadinya kiamat adalah : Ilmu tentang islam sangat langka, Kebodohan tentang Islam sangat Marak, perzinaan dianggap biasa, banyaknya jumlah wanita dan sedikitnya jumlah laki-laki, sehingga prosentasinya lima puluh banding satu" Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhori

B.  Takhrijul Hadits.
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
قَالَ لَأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَا يُحَدِّثُكُمْ أَحَدٌ بَعْدِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ (مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَقِلَّ الْعِلْمُ وَيَظْهَرَ الْجَهْلُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا وَتَكْثُرَ النِّسَاءُ وَيَقِلَّ الرِّجَالُ حَتَّى يَكُونَ لِخَمْسِينَ امْرَأَةً الْقَيِّمُ الْوَاحِدُ)[6]

C.  Sarah Hadits[7]
لأحد ثنكم  (akan kusampaikan pada Anda), itu adalah jawaban qosam yang dihilangkan adalah والله لأحد ثنكم  "demi Allah akan kusampaikan kepada anda"
لا يحد ثكم أحد بعدي  (tidak akan kepadamu sepeninggalku) begitulah dalam lafad imam bukhri dan Muslim dengan menghapus objek. Ibnu Majah dan ghundar dari Syu'bah mempunyai lafad لا يحد ثكم  به أحد بعدي  Mushonif memiliki jalur Hasyim لا يحد ثكم به غير  dan abu amamah mempunyai lafad dari jalur ini juga. لا يحد ثكم أحد سمعه من رسول الله بعدى (yang tidak akan disampaikan orang padamu apa yang dia dengar dari Rosulullah sepeninggalku)
Anas telah mengutahui bahwasanya tidak ada satupun orang yang mendengarnya dari Rasulullah sendiri, karena dia yang paling terakhir meninggal diantara Sahabat-sahabat. Dia menyampaikan hadits ini pada akhir hayatnya, karena pada waktu itu tidak ada sahabat yang tersisa setelah dia yang menetepkan pendengarannya dari Nabi kecuali sedikit,
Ibnu Baththal mengatakan, "Kemungkinan Anas mengatakan hal ini ketika dia menemukan adanya kekurangan ilmu, maka dia mengabarkan hadits yang dimilikinya. Karena jika tidak, keadaan akan semakin buruk, Saya katakan bahwa pendapat pertama lebih tepat,
 سمعت (Telah saya dengar). Kalimat ini sebagai penjelasan atau sebagai pengganti kalimat لأحد ثنكم
أن يقول العلم (Berkurangnya ilmu), Dalam riwayat Muslim dari Gundhar dan selain dia dari Syu'bah, ان يرفع, begitu juga riwayat Ibnu Abi Syaibah dari Hamam dan dalam bab "Nikah" dari Hasyim yang semua itu dari Qatadah. Lafazh itu sama dengan riwayat Abi Athiyah dan mushannif dalam bab "Al Asyribah"  dari jalur Hisyam أن يقول  maka yang terjadi adalah ilmu menjadi langka dan setelah itu punah
وتكثرالنساء   (dan banyak perempuan) ada yang megatakan penyebabnya adalah karena banyaknya peperangan sehinggah kaum lelaki banyak yang terbunuh adapun dalam hadits abu Musa dalam Bab Zakat disebutkan dengan jelas ini merupakan fenomena yang bukan karena sebab lain, akan tetapi memang takdir Allah menetapkan pada ahir zaman dengan mengurangi anak laki-laki yang lahir dan memperbanyak anak perempuan. Banyaknya jumlah wanita kiamat.
القيم (Pengawal) atau orang yang mengurus urusan kaum hawa. Huruf lam disini adalah untuk mengisaratkan bahwa kaum laki-laki adalah  sebahgai pemimpin kaum wanita.
Maksud dari setiap lima puluh adalah jumlah perempuan dan laki-laki adalah 50 berbanding 1, atau mungkin juga kata tersebut adalah kiasan yang menggambarkan banyaknya jumlah kaum hawa. Hadits ini dikuatkan oleh hadits Abu Musa yang menyebutkan " kamu memiliki seorang laki-laki diikuti empat puluh orang wanita"

D.  Fiqhul Hadits
1.    Penanaman pendidikan ketauhidan pada anak didik itu sangat penting.
2.    Pentingnya untuk mempelajari ilmu agama.
3.    Anjuran menyebarkan ilmu agama yang dimiliki.
4.    Larangan seseorang berbuat zina
5.    Islam sangat berhati-hati dalam menyiapkan generasi yang akan datang.
6.    Betapa besar perhatian tentang ilmu yang dimiliki seoraang Sahabat Rosulullah maka dari itu kita harus mencotohnya.



بَاب فَضْلِ الْعِلْمِ
"Keutamaan Ilmu"



A.  Hadits
عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : بينا أنا نائم أتيت بقدح لبن, فشربت حتى إني لأرى الري يخرج في أظفاري , ثم أعطيت فضلي عمر بن الخطاب قالوا : فما أولته يا رسول الله قال : العلم) ) رواه البخاري
Diriwayatkan dari ibnu umar R.A dia berkata : Saya pernah mendengar Rosulullah SAW. Bersabda : "Ketika aku sedang aku bermimpi diberi segelas susu, lalu aku meminumnya hingga aku melihat percikannya menetes di ujung jariku, kemudian sisanya aku berikan kepada Umar bin Khothob" para Sahabat bertanya "bagaimana anda menafsirkan mimpi itu, ya Rosulullah?" beliau menjwab "itulah ilmu tentang islam" Hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bukhori

B.  Takhrijul Hadits.[8]
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عُفَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي اللَّيْثُ قَالَ حَدَّثَنِي عُقَيْلٌ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حَمْزَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا أَنَا نَائِمٌ أُتِيتُ بِقَدَحِ لَبَنٍ فَشَرِبْتُ حَتَّى إِنِّي لَأَرَى الرِّيَّ يَخْرُجُ فِي أَظْفَارِي ثُمَّ أَعْطَيْتُ فَضْلِي عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ قَالُوا فَمَا أَوَّلْتَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْعِلْمَ

C.  Perowi Hadits
Abdullah bin Umar atau biasa disebut dengan "ibnu Umar" lahir pada tahun 10 sebelum Hijriyah, setelah peristiwa pengangkatan Rosul SAW dan meninggal pada 74 hijriyah. Ia masuk islam bersama ayahnya pada usia 10 tahun. Hadits-hadits yang diterimanya, selain langsung dari Rosulullah SAW, Ia juga menerima dari para sahabat lainnya, seperti Abu Bakar, Umar, Ustman, Aisyah, Hafshah, dan Abdullah bin Mas'ud. Dalam periwayatan Hadits di kalangan para Sahabat Ia menduduki ringking kedua, dengan jumlah hadits yang diriwanyatkanya sebanyak 2630 hadits.[9]

D.    Sarah Hadits[10]
في أظفاري  dalam riwayat Ibnu Akasir menggunakan من اظفاري  sedangkan dalam Atta'bir menggunakan اطرفي  من   yang mempunyai arti yang sama.
قال : العلم  dalam riwayat Al 'Ilmu, dengan nashab dan rafa' bersamaan dalam hal ini Rosulullah menafsirkan susu dengan ilmu, karena keduanya banyak memberi manfaat.
Ibnu Munir mengatahkan , bahwa keutamaan ilmu dalam hadits ini dapat dilihat dari ungkapan yang ada dalam hadits tersebut. Dimana ilmu telah diibaratkan dengan keutamaan dan kelebihan nabi yang di berikan Allah kepadanya.pendapat ini berdasar, bahwa maksud Al- Fadlu adalah keutamaan.

E.  Fiqhul Hadits
1)      Methode dalam Pembelajaran diperbolehkan dengan menggunakan Methode Tanya Jawab.
2)      Sangat pentingnya methode dalam pembelajaran.
3)      Apabilah guru menerangkan sesuatu pada siswa diharuskan siswa memperhatikan dengan seksama.
4)      Tata cara mengajukan pertanyaan terhadap guru, adalah setelah guru itu selesai menerangkan pembahasan itu.
5)      Sangat tidak baik apabila memotong penjelasan seorang guru.
6)      Tanyakanlah sesuatu kepada ahlinya
7)      Ilmu tentang islam adalah bermanfaat baik bagi dirinya dan sekitarnya


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Dalam Hadits diatas telah diuraikan dengan panjang lebar tentang hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam sebuah kitabnya Shohih Bukhori. Dan maka dari itu sebagai seorang yang menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi kita untuk mempelajarinya.

Hadits tentang "Hilangnya ilmu dan Munculnya Kebodohan tentang Islam"
Diantara ma’na yang dapat diambil dari hadist tersebut diantaranya sebagai berikut:
1)      Penanaman pendidikan ketauhidan pada anak didik itu sangat penting
2)      Anjuran untuk menuntut Ilmu Pengetahuan
3)      Anjuran menyebarkan Ilmu Pengetahuan yang dimiliki
4)      Perintah untuk memuliakan Ilmu.
5)      Larangan meminum khomer(arak).
6)      Larangan seseorang berbuat zina.
7)      Pentingnya untuk mempelajari Ilmu Agama.
8)      Islam sangat berhati-hati dalam menyiapkan generasi yang akan datang.
9)      Agama Islam sangat memperdulikan tentang pendidikan moral
10)  Betapa besar perhatian tentang ilmu yang dimiliki seoraang Sahabat Rosulullah maka dari itu kita harus mencotohnya.

Hadits tentang"Keutamaan Ilmu"
Diantara ma’na yang dapat diambil dari diatas diantaranya sebagai berikut:
1)   Methode dalam Pembelajaran diperbolehkan dengan menggunakan Methode Tanya Jawab.
2)   Sangat pentingnya methode dalam pembelajaran
3)   Apabilah guru menerangkan sesuatu pada siswa diharuskan siswa memperhatikan dengan seksama.
4)   Tata cara mengajukan pertanyaan terhadap guru, adalah setelah guru itu selesai menerangkan pembahasan itu.
5)   Tanyakanlah sesuatu kepada ahlinya
6)   Ilmu tentang islam adalah bermanfaat baik bagi dirinya dan sekitarnya
B. Saran dan Kritik.
Sebagai  Manusia yang tak terlepas dari kesalahan kami sangat mengharap saran dan kritik dari teman-teman, lebih khusus kepada Bapak Dosen demi menuju kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah yang bisa kami paparkan semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin...


DAFTAR PUSTAKA

ü  Al-Imam Al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani, Fathul Baari Syarah Shohih Al Bukhori Jus II, , penterjemah Gazirah abdul Ummah,Pustaka Azzam, Jakarta 1997
ü  Muhammad bin Ismail abu Abdillah Al Bukhari Al Ja'fi, Shahih Bukhari Al Jamu' As Shahih Al Mukhtashar,Daar Ibnu Katsir Al Yamamah Bairut,cetakan ke III 1987/1407 (maktaba sameela).
ü  Maktabah As-Syamilla, Shohi Bukhori
ü  Makalah Azimaturrofi'ah pada tanggal 17-10-2011
ü  Majid Khan,  dkk. Ulumul Hadits. (Jakarta: Pusat Studi Wanita (PSW) UIN Jakarta, 2005)


[1] Maktabah As-Syamilla, Shohi Bukhori, bab Rof  il ilmi wa dhuhuril jahli.
[3] Majid Khan,  dkk. Ulumul Hadits. (Jakarta: Pusat Studi Wanita (PSW) UIN Jakarta, 2005), h. 241-242
[4] Robiah adalah Abu Abdurrahman, seorang ulama fiqih dari madinah. Dia dikenal dengan ahli ra'yu. Karena banyaknya melakukan ijtihad.
[5] Al-Imam Al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani, Fathul Baari Syarah Shohih Al Bukhori Jus II, , penterjemah Gazirah abdul Ummah,Pustaka Azzam, Jakarta 1997., Hal 340-341
[6]  Maktabah As-Syamilla, Shohi Bukhori, bab Rof  il ilmi wa dhuhuril jahli
[7] Al-Imam Al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani, Fathul Baari Syarah Shohih Al Bukhori Jus II, , penterjemah Gazirah abdul Ummah,Pustaka Azzam, Jakarta 1997., Hal 342-343
[8] Maktabah As-Syamilla, Shohi Bukhori, bab Fadh lul Ilmi
[9] Makalah Azimaturrofi'ah pada tanggal 17-10-2011, hal: 2
[10] Al-Imam Al-hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani, Fathul Baari Syarah Shohih Al Bukhori Jus II, , penterjemah Gazirah abdul Ummah,Pustaka Azzam, Jakarta 1997., Hal 345

2 komentar: